Selamat Hari Galungan dan Kuningan Tahun 2025
WKPUB.ORG – Jakarta. Di tengah dinamika kehidupan berbangsa yang terus bergerak cepat, perayaan keagamaan senantiasa menjadi ruang hening yang mengingatkan manusia akan akar spiritualitasnya. Bagi umat Hindu di Indonesia, khususnya di Bali, rangkaian Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah momen sakral untuk mempertebal dharma, mengingat kembali kemenangan kebaikan atas segala bentuk adharma, sekaligus merawat hubungan dengan leluhur.
Tahun 2025 menjadi tahun istimewa karena umat Hindu akan merayakan dua siklus Galungan dan Kuningan, mengikuti siklus 210 hari kalender Saka Bali. Ditjen Bimas Hindu telah merilis jadwal lengkap perayaan tahun ini, yang memberikan panduan bagi umat dan masyarakat luas untuk ikut merayakan dan menghormati tradisi religius tersebut.
Makna Filosofis Galungan: Menyatunya Kekuatan Rohani
Galungan secara etimologis berarti “bertemu” atau “bersatu”, melambangkan bersatunya kekuatan rohani dalam diri manusia. Pada hari ini, umat Hindu percaya bahwa para leluhur turun ke bumi, membawa berkat dan perlindungan bagi keluarga yang masih hidup.
Rangkaian Galungan dibuka dengan Penampahan Galungan, sehari sebelum perayaan utama. Di hari ini umat Hindu melakukan ritual penyembelihan hewan—sebuah simbol pengendalian diri terhadap sifat buruk dan nafsu duniawi, sekaligus persembahan kesucian kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Puncak perayaan Galungan pertama di tahun 2025 jatuh pada Rabu, 23 April 2025, lalu dilanjutkan dengan Umanis Galungan pada Kamis, 24 April 2025, yang menjadi hari untuk saling mengunjungi keluarga, kerabat, dan sahabat.
Kuningan: Memohon Kemuliaan dan Kesejahteraan
Sepuluh hari setelah Galungan, umat Hindu memasuki Hari Raya Kuningan, yang jatuh pada Sabtu, 3 Mei 2025. Kata “Kuningan” diyakini berasal dari kata “kuning,” yang melambangkan kemuliaan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
Sehari sebelumnya, pada Jumat, 2 Mei 2025, diperingati Penampahan Kuningan, yang dipenuhi persiapan upacara dan persembahan. Pada hari Kuningan, umat bermeditasi dan memohon keselamatan bagi diri sendiri, keluarga, dan seluruh alam semesta.
Siklus Kedua: Galungan dan Kuningan November 2025
Selain siklus April–Mei, umat Hindu akan kembali merayakan Galungan dan Kuningan pada akhir tahun:
- Penampahan Galungan: Selasa, 18 November 2025
- Galungan: Rabu, 19 November 2025
- Umanis Galungan: Kamis, 20 November 2025
- Penampahan Kuningan: Jumat, 28 November 2025
- Kuningan: Sabtu, 29 November 2025
Rangkaian ganda ini menjadi pengingat bahwa perebutan antara dharma dan adharma adalah proses yang berulang sepanjang hidup manusia, bukan hanya ritual yang dirayakan dua kali setahun.
WKPUB: Perayaan Ini Menguatkan Kebersamaan Antarumat
Dalam rangkaian perayaan ini, Pdt. (Em.) Hosea Sudarna, S.Th., M.Si., Ketua Umum Wadah Komunikasi dan Pelayanan Umat Bersama (WKPUB), menyampaikan ucapan selamat dan doa terbaik kepada umat Hindu di seluruh Indonesia.
“Atas nama seluruh jajaran pengurus dan komunitas WKPUB, kami menyampaikan selamat memperingati Hari Raya Galungan dan Kuningan kepada saudara-saudaraku umat Hindu. Kiranya perayaan ini semakin mempererat tali persaudaraan, meningkatkan kesadaran spiritual, serta membawa keberkahan dan kedamaian bagi seluruh alam semesta.”
Ucapan ini menegaskan komitmen WKPUB dalam merawat kemajemukan Indonesia, memperkuat ruang dialog lintas agama, dan mempromosikan nilai kerukunan sebagai fondasi bangsa.
Galungan dan Kuningan: Cahaya Dharma untuk Semua
Perayaan Galungan dan Kuningan bukan sekadar tradisi religius bagi umat Hindu, tetapi juga sebuah pesan universal: bahwa kebaikan, ketulusan, dan pengendalian diri akan selalu menjadi cahaya yang menuntun umat manusia.
Di tengah tantangan dunia modern, pesan dharma terus relevan—menjadi kompas moral bagi siapa pun yang ingin hidup damai, tulus, dan selaras dengan sesama serta alam.
(Mas_Dharma eL./Red.***)
