
Perjalanan WKPUB dapat dilihat melalui rangkaian kegiatan yang telah dijalankan sejak awal berdirinya:
- Doa Syukur Awal Tahun 2014 di GKP Rehobot, Jatinegara, menjadi tonggak awal konsolidasi lintas iman.
- MUKER 2014 di Gereja Katolik St. Anna, Duren Sawit, menyusun arah program 2015–2019.
- Program AISA (Anak Indonesia Sehat) sejak 2010, yang hingga kini telah menjangkau ribuan balita di Jakarta Timur dengan dampak nyata pada penurunan masalah gizi buruk.
- Baksos Baduy (2009 & 2017): misi kemanusiaan dan solidaritas ketika kebakaran melanda masyarakat adat Baduy.
- Gelar Budaya Nusantara (kolaborasi dengan UKDW Yogyakarta) yang mengangkat seni sebagai medium dialog dan persaudaraan.
- Hari Toleransi Internasional: partisipasi aktif WKPUB sebagai penggerak kerukunan.
- Pernyataan Sikap di Waduk Ria Rio (Hari Lahir Pancasila): menegaskan WKPUB sebagai mitra kebangsaan.
- Baksos Suku Samin (2025): pelayanan sosial, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur kecil yang sekaligus mempererat persaudaraan sejati dengan komunitas adat Sedulur Sikep.
Setiap dokumentasi kegiatan memuat gambar kebersamaan lintas agama: pendeta dan ustaz berdiri bersama, romo dan pandita bersuara satu, kader posyandu dan mahasiswa bergandengan tangan. Foto-foto itu adalah testimoni hidup bahwa WKPUB tidak sekadar berbicara tentang persaudaraan, melainkan menghidupinya.
Testimoni & Suara Persaudaraan
Banyak pihak yang terlibat menyampaikan kesaksian:
- Tokoh agama: mengakui WKPUB sebagai ruang aman untuk bertemu tanpa rasa curiga, sebuah model moderasi beragama yang aplikatif.
- Masyarakat penerima manfaat: dari ibu-ibu posyandu hingga masyarakat adat Baduy dan Samin, mereka merasakan bahwa WKPUB datang bukan sebagai pihak luar, tetapi sebagai saudara yang peduli.
- Mitra pemerintah & lembaga: seperti BNN, BNPT, Indofood, serta Kementerian Desa, melihat WKPUB sebagai mitra strategis yang menjembatani negara dengan masyarakat akar rumput.
Capaian Program
- Kesehatan & Gizi: Program AISA telah menjadi ikon pelayanan WKPUB, menolong ratusan anak dari risiko gizi buruk.
- Kerukunan Lintas Iman: ratusan perjumpaan doa bersama, buka puasa lintas iman, dan halal bihalal memperkuat jembatan kerukunan.
- Budaya & Kebangsaan: partisipasi aktif dalam perayaan nasional dan kolaborasi budaya memperlihatkan peran WKPUB sebagai perekat sosial.
- Pemberdayaan: pelatihan kewirausahaan, asistensi relawan anti-narkoba, dan edukasi anti-hoaks memperkuat kapasitas masyarakat.
- Legalitas Organisasi: pengesahan badan hukum oleh Kemenkumham (2023) menjadi capaian struktural yang memastikan keberlanjutan WKPUB secara resmi.
Keterlibatan dengan Pemerintah, Lembaga, dan Komunitas
WKPUB tidak berjalan sendiri. Sepanjang perjalanannya, WKPUB selalu hadir dalam jejaring kemitraan:
- Dengan pemerintah, untuk memastikan pelayanan sosial mendapat dukungan regulasi dan akses.
- Dengan LSM dan komunitas, sebagai mitra gerakan akar rumput.
- Dengan tokoh agama, untuk menghidupi moderasi beragama yang inklusif.
- Dengan masyarakat adat, untuk memperluas horizon persaudaraan sejati.
Jejak langkah WKPUB adalah mosaik dari doa, kerja sosial, seni budaya, dan kebangsaan. Setiap langkah adalah capaian kecil, namun jika disatukan membentuk gambar besar: Indonesia yang rukun, adil, dan beradab.




















